-->

Pages

Tuesday, September 24, 2013

Suka Menggambar Tapi Tidak Suka Mewarnai

Najwa, anak saya, 3 tahun 1 bulan, suka sekali menggambar. Tapi, tidak suka mewarnai. Jadi, postingan ini berawal dari kegalauan saya sebagai emaknya, gara-gara hal itu tadi.

Ceritanya, kemarin saat mengantar Najwa sekolah dan sekaligus ketemu dengan guru Kelompok Bermainnya, Bu Guru ini bercerita bahwa Najwa nggak mau mewarnai sama sekali. Iya sih, saya tahu dia tidak suka mewarnai. Ayahnya pernah repot-repot mengunduh dan mencetak berbagai coloring page, tapi Najwa tidak begitu tertarik. Cuma yang bikin galau adalah kali ini dia sama sekali tidak mau mewarnai. Saya lihat buku aktivitas mewarnainya di Kelompok Bermain, kosong blong bin bersih, gak ada coretan sama sekali, padahal punya teman-temannya sudah penuh coretan warna.

Saya pikir, tadinya dia ngadat karena tidak cocok dengan krayon yang dipakai di Kelompok Bermain. KBnya pakai krayon minyak (oil crayon) yang membekas di tangan. Mungkin karena itu dia tidak mau. Kemudian saya ganti dengan krayon lilin (apalah namanya ya, pokoknya itulah), krayon yang licin, tapi tidak membekas di tangan.




Naik kapal selam, sambil melihat-lihat dari jendela


Tapi ternyata, setelah diganti, tetap tidak mau juga. Mulailah emaknya ini galau beliau. Akhirnya bercurhatlah saya ke adik yang kebetulan sekarang sedang pendidikan profesi psikologi. Lumayan konseling gratisan, hahaha. :D

Setelah sesi curhatan tumpah ruah dengan adik dan ayahnya, plus membaca browsang-browsing sampai akhirnya nemu artikel di ini dan ini, akhirnya secercah sinar terang (halah :D) pun menyinari kegalauan saya.



Ayah naik sepeda pakai topi dan tas


Anak umur 3-5 tahun (ya, seumuran Najwa) memang sedang tumbuh ketertarikannya pada kegiatan menggambar dan mewarnai. Karena dua kegiatan itu memberikan kesempatan pada otak anak untuk berimajinasi dan mewujudkan imajinasi itu dalam bentuk gambar/lukisan. Menggambar dan mewarnai merupakan proses kreatif, memberikan wadah bagi anak-anak untuk menuangkan ide-idenya dalam suatu karya.

Dari sisi kreativitas, menggambar memberikan kesempatan untuk berekspresi yang lebih luas daripada mewarnai, karena anak dibiarkan berkreasi sebebas-bebasnya di atas kertas kosong. Mewarnai, walaupun memberikan stimulasi kreativitas juga, namun memiliki keterbatasan pada pola-pola dan garis-garis yang harus diikuti anak.

Dalam cerita Najwa, saya melihat itulah benang merahnya. Dari kecil, Najwa yang suka menggambar memang lebih banyak diajak berkegiatan menggambar. Saya selalu menyediakan setumpuk kertas bekas (dibawa dari kantor) untuk media Najwa mencorat-coret. Seringkali kami melakukannya bersama, saya menggambar sambil bercerita, Najwa memperhatikan dan berkomentar ini-itu. Kebiasaan ini rupanya melekat juga pada Najwa, karena dia punya kebiasaan menggambar sambil bercerita. Nah, saya jarang mewarnai hasil gambar saya. Hanya gambar-gambar sambil cerita begitu, kalau kertas sudah penuh, kami ganti dengan kertas lain.

Mungkin karena terbiasa menggambar, di kertas kosong yang tidak ada batasan-batasan atau aturan-aturan, Najwa jadi enjoy dengan kegiatan menggambar. Ketika disuruh mewarnai, yang mana juga jarang dilakukannya di rumah, dia jadi tidak tertarik. Bisa jadi karena batasan-batasan itu tadi.



Najwa dan Pocoyo memberi makan burung, burungnya bertengger di dahan (maaf gak dirotate, sudah berusaha, tapi pas diupload ternyata miring lagi -___-"


Kata ayahnya, Najwa itu pelukis freestyler. Suka-suka aja dia mau gambar apa. Menurut tantenya si calon psikolog itu :D, biarkan saja imajinasinya bermain. Kalau sukanya gambar, ya biarkan saja dia menggambar. Diajak mewarnai boleh, tapi jangan dipaksa. "Gak perlu dikasi aturan, Bunda. Itu kan berkarya, biarin aja dia bebas berekspresi, individual differences. Kalau aturan yang sifatnya life skill dan social skill, itu yang nggak boleh di-pass."

Sebetulnya, menggambar maupun mewarnai merupakan bahasa rupa anak. Sama-sama merupakan sebuah hasil bereksperimen, pembelajaran, dan penghayatan yang berbuah kreasi. Itulah yang terjadi saat anak menggambar maupun mewarnai dimana anak belajar melalui bermain. Baik menggambar ataupun mewarnai, keduanya dapat meningkatkan kemampuan otak kanan, yang berkaitan dengan berekspresi dan berkesenian. Sering kali kemampuan ini kurang diperoleh dari pelajaran di sekolah yang lebih cenderung menekankan pentingnya otak kiri (menghafal, mengingat). (sebagaimana dikutip dari Tabloid Nakita dalam link tersebut di atas)



Pesta ulang tahun dengan kue ulang tahun dan tiup lilin


Dan lagi, kemampuan menggambar Najwa menurut kami (Ayah dan Bundanya) sudah cukup baik. Dia bisa menggambar tokoh bajak laut anak Jake (dari serial Jake and The Neverland Pirates, Disney Junior channel) lengkap dengan ikat kepala dan rambut "jabrik"nya, sedang berenang pakai kacamata renang.

Kata ayahnya, "Gambar Jake pakai kacamata speedo..berenang..bahkan di filmnya pun belum pernah itu si Jake pakai kacamata speedo.." :D

Jadi kesimpulannya, usah dirisaukan. Menggambar dan mewarnai, bagus. Menggambar saja, juga bagus. Baru mau mewarnai, pun bagus juga. Najwa, sebagaimana setiap anak, punya minat dan kesukaannya masing-masing, dan sepanjang anak menikmati itu, yang harus kami lakukan adalah mendukungnya. Memberinya pujian, komentar, dan pelukan. Dan ikut serta dalam proses kreatif itu, turut menjadi bagian dalam imajinasinya.

Monday, September 23, 2013

An Uneffective Day

Today is a very uneffective day. Really. Doh, males banget begitulah. Entah kenapa juga, mungkin karena minggu lalu diforsir habis-habisan dan belum puas menikmati wiken.

Ya sudahlah, yang penting sudah pasang poin-poin kerjaan di Sticky Notes buat dikerjain besok, jadi ada upaya meningkatkan mood. Buat esok hari maksudnya. Hari ini mah udah lewat, eh, nyaris lewat, jadi ikhlaskan saja. *teteup* :D

Jadi kesimpulannya, dari tadi yang dikerjakan hanya meeting aja, bales-bales email, kirim-kirim file. Yang big matters masih numpuk di meja. Besok lah ya. Iya, besok. Insya Alloh. *motivasi diri*

Malah banyakan browsang browsing, lihat-lihat paket-paket kristik di online shop, ujung-ujungnya nge-add beberapa kristikers (eh, bener gak nyebutnya?).

Eh, akhirnya malah dapat kenalan. Salah satu kristikers yang saya add, ternyata setelah ngobrol, satu almamater dengan saya. Waah...berasa ketiban durian, seneng aja rasanya, seperti ketemu teman lama, padahal cuma satu almamater. Haha, lebay ya? Tapi beneran, seneng.

Dan bukankah, Rasulullah SAW juga menganjurkan kita untuk memperpanjang silaturahmi?

”Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi.”
(HR. Bukhari)


Jadi, salam kenal ya Naili, keep contact sebagai sesama kristiker, sesama mak-mak dan sesama anggota KAGAMA. :D

Webnya bagus, jadi memotivasi untuk aktif lagi. Iyalah, berbagi cerita, berbagi ilmu, siapa tahu mendatangkan manfaat. Seperti ini nih contohnya, nambah teman, nambah wawasan, nambah motivasi.

Pingin juga pasang logonya Indonesian Crafter kaya punya Naili, secara saya juga sebenernya penyuka (dan sedikit-sedikit pembikin) kerajinan tangan, tapi melihat begitu banyak event-nya dan begitu amatirannya saya membagi waktu, bisa nggak ya kira-kira mengikuti event-event itu sesuai tanggal mainnya. Misalnya, tema ini nih, sebulan kudu selesai. Lah, bikin yang kecil-kecilan begini saja bisa panjang kali lebar gak rampung-rampung. :p

Jadi, itulah sehari dalam ketidakefektifan, tapi (masih) membawa manfaat dan semangat juga, untuk hal yang selain kerjaan maksudnya. :p

Akhirul kata, ijinkan saya membagi WIP (work in progress) wiken kemarin, dari kit soda stitch. Lumayan lah, sudah mulai menampakkan bentuknya. :)



Thursday, September 19, 2013

A Very Comfort Corner

I know, I know, I know.
I should be sleeping. Tapi ada sesuatu, dan tiba-tiba membuat ingin menulis.
Sebenarnya sih, malam ini posisi sedang dinas luar, jadi tidak tidur di rumah alias menginap di hotel. Nah hotel ini ternyata punya sofa sudut yang nyamaaan sekali. Iyalah, sofa nampak mahal begitu rupa, jelas nyaman. Dan jadi membayangkan, kalau sofa seperti ini ada di rumah, pasti menyenangkan sekali ya.
Tadi begitu masuk kamar dan melihat sofanya, langsung berpikir, meeting selesai jam berapa ya, pingin cepat-cepat menikmati sofanya. Haha, pekerja macam apa ya saya ini, belum mulai kerja, udah tanya kapan selesainya. :D
Begitu acara malam selesai dan masuk kamar, buru-buru gosok gigi, cuci muka, sholat, langsung deh menggelar perlengkapan me time. Teman sekamar saya biarkan menguasai remote TV, yang penting saya dapat sofanya he he.
Perlengkapan me time yang saya bawa, setiap dinas ini termasuk barang wajib bawa, yaitu set kristik (cross stitch) kit. Lagi suka sama kristik nih, walaupun pada dasarnya saya memang menyukai banyak jenis kerajinan tangan, namun saat ini mood nya lagi jatuh hati ke kristik.
Saat ini saya sedang mengerjakan soda stitch kit tentang dua anak yang bermain balon, lucu gambarnya, cute. Sudah 50% lah, lumayan itu secara waktu untuk ngristik juga tidak banyak. Jadi duduklah saya menikmati sofa sudut yang super nyuaman itu sambil ngristik. Duh, surga dunia.
Jelaslah sudah. Ada satu lagi hal baru yang masuk dalam daftar wish list saya: sofa sudut.