-->

Pages

Friday, August 29, 2014

What's Your Output Today?

That's a common joke said by my friends at the office, after a slower and more relax day, especially when our deadline still seemed far enough from coming (it is just seemed far, he gets closer very immediately before you know it!). At that kind of day we have plenty of time to browse the internet and do unimportant chit chat, very much unlike the hell-day when deadline are waiting in front of your door.

My friends usually say it to tease us, after a slooow motion day, what we have produced for our work. That question is following by many kind of answers, most also said as jokes, of course. But I sometimes think it further, in our way home, what I will say to answer the question.

One of things we can't get back is - time. Once it's gone, there's no turning back. So the question become a matter, for something we can't renew, what we have spent to go through it?


Picture taken from here.


It doesn't have to be something related with working. It just needs to be something advantageous, matter and worth to be exchanged with the importance of time. At least one a day, then your day will be worth. It could be something you did at work, it could be a new tasty recipe you've tried, it could be a class you've taken, it could be a little help to others, or even a full day rest after some hectic days without proper sleeping. Everyone has their own reason and needs. Questioning ourselves of it for every single day will help us see whether we spent our time wisely or not, and what we will plan for tomorrow.

So what's my output today? Some easy peasy things at work, some fun with my crochet needle, some short quality time with my family, and a blog post :D. Is it worth it? Not in perfect scale, but at least I did few things that matter. :D We want to have some nice time for the upcoming weekend, and that question help me dreamed of more proper ways to spend on our weekend.

I hope you'll have a nice weekend too. Happy weekend!

Wednesday, August 27, 2014

WIP : Grey Nylon Bag Project

Another Wednesday is coming, hope everyone's having a good morning so far.

Mau update WIP nih. Untuk yang belum pernah dengar istilah WIP, kependekan dari Work In Progress. WIP umum digunakan untuk mengacu pada project yang sedang dikerjakan saat ini. Untuk kali ini, karena saya sedang mengerjakan Grey Nylon Bag, maka project itu menjadi WIP saya.

Grey Nylon Bag ini slow progress project, soalnya disambi-sambi sesempetnya :D Misalnya pas kepagian nyampe kantor atau kalau udah leyeh-leyeh di rumah dengan tenang. Jadi ya ngga bisa cepat. Yang penting, slow but sure.

Tas kali ini menggunakan motif checkerboard texture yang saya temukan di Pinterest, namanya motif Front Post Double Crochet Around Single Crochet Square. Bagi yang berminat, polanya tersedia free di situs Red Heart.

Ini bentuk aslinya si checkerboard kalau mengikuti pola aslinya dari Red Heart :


Polanya simpel, hanya menggunakan dua jenis tusuk, yaitu Front Post Double Crochet (FPDC) dan Single Crochet (SC) saja. Saya sempat bingung dengan FPDC, untunglah sumber informasi melimpah, mana lagi kalau bukan mengandalkan Youtube. :D

Saya sedikit memodifikasi pola tersebut supaya teksturnya lebih terlihat, jadi bukan 1 FPDC 1 SC, tapi 3 FPDC 3 SC. Hasilnya lumayan sih, according to me :D

Progress sejauh ini kurang lebih penampakannya sejauh ini :



Kepinginnya sih selesainya nggak lama-lama, supaya bisa "lompat" ke kit knitting yang udah otewe dalam pengiriman. Hehe, as I said before, I want to learn knitting because I want to make my own garment. Walaupun entah perlu berapa lama supaya bisa menguasai tekniknya, secara otodidak begini. :D


Sunday, August 24, 2014

Benang, Jarum dan Rajutan

Sejak dulu saya suka hal-hal yang berbau handmade craft, secara tidak langsung beberapa di antaranya membuat saya jatuh hati pada dunia per-handmade-an dan menjadikannya hobi. Salah satunya adalah rajut-merajut.

Pertama kali mengenal rajutan dari Ibu dan Tante saya yang memang gemar merajut. Lama-kelamaan saya tertarik dan ingin mencoba sendiri. Sayangnya, ketika ketertarikan itu ada, saya telah berkeluarga dan tinggal terpisah dari orang tua. Jaraknya jauh pula. Sehingga tidak ada lagi guru yang bisa mengajarkan satu-persatu tekniknya dan mengawasi dari balik bahu kita, untuk menegur setiap kali ada langkah yang salah. Being taught and watched by experienced handcrafter is one of the easiest and fastest way to learn something new.

Yah, apa boleh buat, karena sudah terlanjur jauh, jadi harus mengusahakan sendiri. Saya memilih belajar crochet terlebih dahulu, crochet adalah rajutan dengan menggunakan jarum yang disebut hook/hakken. Crochet dikerjakan dengan satu jarum dengan ukuran sesuai dengan ukuran benang yang digunakan untuk proyek. Saya memilih crochet karena nampaknya lebih simpel dibandingkan saudaranya sesama kerajinan rajut, yaitu knitting.

Sebagai langkah awal, saya bergabung dengan salah satu kopdar yang diadakan Komunitas Rajut Bogor. Dalam pertemuan tersebut saya dikenalkan dengan dasar-dasar crocheting. Selama 2 jam saya belajar membuat pola square, dengan nunak-nunuk dan dedel-mendedel karena kebanyakan salahnya daripada benernya. :D

Pertemuan pertama itu cukup menjadi bekal dan sangat menyenangkan karena berjumpa dengan para ahli-ahli crochet yang merajut dengan cepat sekaliiii, dan tidak semuanya perempuan lho, ada juga bapak-bapak yang luwes memakai hakken atau jarum crochet. Kopdar tersebut sebenarnya temanya membuat sandal rajut, tapi karena saya masih bau kencur jadi saya tidak ikut membuat sandal rajut, tapi hanya belajar membuat pola square yang itupun hasilnya acak adut. :D

Setelah pertemuan pertama tersebut, sisanya saya lebih banyak selftaught atau otodidak belajar sendiri. Sumbernya ya Youtube dan seabrek website tentang crocheting yang mudah ditemukan di Google. Dan ada satu lagi situs yang saya temukan dan sangat bermanfaat untuk belajar merajut, yaitu Ravelry. Ravelry adalah semacam sosial media, tapi khusus untuk para perajut. Isinya, ya segala tetek bengek perajutan, mulai dari tips, jenis benang, berbagai pola baik yang gratis maupun berbayar, forum, foto-foto dan sebagainya. Pokoknya segala macam tentang perajutan baik knitting maupun crocheting, tumplek blek di sini. Rasanya seperti nemu harta karun. :D

Alice, salah satu crafter blogger favorit saya, mendefinisikan Ravelry seperti ini :

If you crochet or knit then you need to be on Ravlery.  It's free.  It's run by people who love running a site about knitting and crocheting.  It's amazing  AMAZING amazing.

Why?

If you've ever seen a knitting pattern in a book or a magazine and wondered:

"What would that look like on a normal person who looks kind of like me?"
"Is this easy to make?"
"Can you make this in a different kind of yarn successfully?"

Then Ravelry is going to blow your mind.



Dari hasil ngubek-ubek dan coba sana-sini, lumayan sudah jadi 4 project di Ravelry. Satu dompet dan tiga tas. Dua di antaranya adalah tas nylon. Tas nylon terutama di Jogja sedang happening banget nih, dipicu oleh suksesnya brand tas nylon Dowa. Memang kalau menengok tas-tas Dowa baik di situsnya maupun di counternya, cantik-cantik bangeeeet...

Pemerintah Jogja pun tanggap dengan hal ini dan membuat program-program pelatihan untuk menggerakkan pengrajin home industry. Salah satu peserta program-program pelatihan itu adalah Tante saya. Jadilah pas pulang mudik kemarin sebagaimana sudah diceritakan di sini, saya sekalian dapat pelatihan gratis super kilat dari Tante, tentang perihal merajut tas nylon. Pulang-pulang pun dibawain benang nylon warna peach.

Namanya proyek pertama, ya belum bisa halus bahkan banyak baris yang salah hitung ha ha ha :D Tapi sebagaimana pepatah, kalau nggak salah, ya nggak belajar. Proyek pertama ini walaupun sudah selesai, tapi kayanya harus dibongkar deh karena salahnya kebanyakan, sayang kalau difinishing tapi hasilnya nggak cakep.


Proyek pertama, Pink Nylon Bag yang masih kurang rapi


Untuk kerajinan tas nylon ini, kendala ada di finishing. Pemasangan tali dan aksesoris kulit imitasi sulit untuk dipasang oleh orang awam, demikian pula dengan pembuatan inner dan pemasangan ritsluiting. Bahan benang nylon tebal dan keras, sehingga mesin jahit biasa tidak kuat menjahit tembus, bisapun dengan tangan (hand sewing). Kelemahan hand sewing adalah jahitannya tidak serapi dan tidak sekuat jahitan mesin konveksi garmen yang biasa digunakan untuk kerajinan tas. Karena faktor-faktor tersebut, maka finishing masih dikerjakan oleh pihak lain di luar perajut, kecuali perajut skala menengah yang sudah memiliki pegawai finishing dan mesin sendiri.

Untuk rajutan saya pun, finishing saya titipkan ke Tante yang ada di Jogja, walaupun risikonya ya kena ongkos kirim bolak-balik. Soalnya saya belum menemukan pengrajin tas yang bisa membantu melakukan finishing tas rajut di Bogor. Itupun baru akan saya lakukan pada proyek tas nylon yang kedua karena proyek pertama nan acak adut tadi nampaknya perlu revisi yang cukup banyak. :D :D :D

Proyek kedua, Grey Nylon Bag. Karena sudah paham caranya, mudah-mudahan tidak ada salah hitung baris lagi, dan bisa lebih rapi dari sebelumnya


Targetnya sih ingin segera menyelesaikan rajutan tas nylon kedua ini, membenahi yang pertama kemudian menyelesaikan finishingnya. Untuk berikutnya, saya ingin mencoba knitting. Saya sangat tertarik dengan knitting karena knitting memberikan lebih banyak peluang dalam hal garmen, contoh : kaos kaki, sweater dan cardigan. Teknik crochet tidak seleluasa knitting bila digunakan dalam hal tersebut. Saya sudah mengorder knitting kit dan mudah-mudahan bisa segera mempelajarinya dalam waktu dekat. Kepinginnya sih, bisa segera mempelajari knitting untuk sweater atau cardigan, tapi itu butuh proses yaaa.. Karena sekali lagi, self taught, modalnya browsingan sama streamingan Youtube. :p


”…beauty is twice beauty
and what is good is doubly good
when it is a matter of two socks
made of wool in winter.”


-- pablo neruda --


Monday, August 4, 2014

Eid Mubarak!

Taqabbalallaahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim.

Selamat hari raya Idul Fitri 1435 H, mohon maaf lahir dan batin, semoga Allah SWT menerima ibadah Ramadhan kita dan semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya.

Nggak terasa libur panjang berlalu juga ya, waktunya ngantor lagi, waktunya ketemu sama hectic-nya Jakarta lagi. Yah, kalau ditanya sih, nggak pingin balik Jakarta, apa daya ladang cari nafkahnya dan belahan jiwanya adanya di sini, hahaha... :D

Ngapain aja libur kemarin? Wuah, ngukur jalanan aja pokoknya kerjaannya saban hari. Sampe gemporr....


Rabu, 23 Juli 2014

Mulai mudik ke kampung halaman. Tahun ini jatah kampung halaman saya, karena kampung halaman misuwa udah kebagian tahun lalu. Secara kampungnya sama-sama jauh, jadi ya setahun-setahun gantian mudiknya. Kita pilih cara mudik yang minim cape, secara istrinya lagi bawa-bawa perut gede kemana-mana gini, ya sudah misuwa tiada tega kalau harus diajak bermacet-macet ria, jadinya kita pulang naik kereta. Tanya dong berapa malam cari tiketnya? Tiga malam mantengin website KAI, buat nungguin yang cancel. :D Bener-bener tiket kereta taun ini favorit luar biasa ya, H-90 hari pun udah ludess dalam hitungan sejam. Untungnyaa..ada yang cancel jadi pas lagi ngantuk-ngantuk habis sahur gitu, tuing! Tiba-tiba pas page-nya direfresh ada dua seat kosong. Langsung disamber. Tempat duduk misah gapapalah, yang penting nyampe, toh kagak bakal lari kemana, akhirnya ketemu juga lagi.. :D


Ini nih, tempat kita "landing", untungnya pas nggak rob (air pasang). Kalau lagi rob, bisa berenang keluar setasiun. :D
Picture taken from here.


Kamis, 24 Juli 2014

Mumpung lagi di Semarang dan mumpung masih hari kerja, main-mainlah kita ke kantor lama. Bawa rombongan, anak ma misuwa ikut juga. Sampe sana malah dibully, kirain temen-temen seangkatan pas pengangkatan dulu udah berubah jadi lebih tua, adil dan bijaksana, secara udah sekian taun berlalu dan udah pada beranak-pinak. Tapi terrrrrnyata masih norak gedubrak juga, kagak ada bedanya. Misuwa sampe takjub karena istrinya keluar tindak tanduk aslinya. Hahaha... Ya gitulah kalo ketemu musuh senasib sepenanggungan, sopan santun terlupakan. Lama juga nongkrong di sana dan haha hihi ngomong ngalor ngidul ngga jelas, sampe-sampe anak kapiran lupa dikasi makan *tepokjidat*. Mana gak bawa bekal dan gak ada bakul yang jualan, secara bulan puasa udah mau lebaran. Sampe rumah Najwa langsung meluk mangkok isi nugget goreng dan ngrikiti nuggetnya, trus emaknya sukses disemprot Eyang Uti gegara cucunya kelaparan.


Inilah para aparat berseragam, mantan partner in crime di masa muda belia dahulu kala.


Jumat, 25 Juli 2014

Hari boyongan ke Ngayogyakarta Hadiningrat. Disinilah keluarga besar Eyang Uti tinggal. Ceritanya kita mau lebaran di Jogja, ke Semarang kemaren cuma mulangin rumah Eyang Kung-Ti sebentar sebelom boyongan ke Jogja.


Nah, di sinilah kita berlebaran. Di sentranya gerabah, tapi sama sekali lom pernah beli gerabahnya.
Picture taken from here.


Sabtu, 26 Juli 2014

Acaranya keluarga besar Eyang Uti ngumpul buat buka bersama. Ngumpul buka bersama means masak-masak bersama juga. Jadi acaranya seharian di rumah aja jadi kacung urusan masak-memasak. Chefnya udah ada lah yaaa, Bulik yang jago perkara perdapuran secara beliao punya usaha warung makan sendiri. Kita mah, disuruh yang urusan gampang-gampang aja. Kalo pas gak disuruh ya tidur leyeh-leyeh ikutan nongkrong ga jelas. :D

Di antara acara masak-memasak itu, sempat juga kursus kilat rajut tas. Udah bisa ngerajut sih dikit-dikit, tapi karena Bulik (yang jauh lebih jago ngerajut dari saya) berhasil bikin tas rajut ala satu branded terkenal yang cakep banget, akhirnya berkobarlah semangat nanya-nanya. Intinya pengen bikin juga, secara kalau beli harganya dibandrol tus-tusan sampe jut-jutan di merek aslinya, mendingan buat beli susu bocah yak..


Ini nih, tas bikinan Bulik. Gimana gak bikin mupeng?

Dan lumayan sukses buka bersamanya, buktinya Ayahnya Najwa sampe nambah beberapa kali, wahaha...


Minggu, 27 Juli 2014

Inilah hari memasak sedunia. Tapi khusus hari ini, saya ngga ikutan masak. Soalnya, semua dimasak sama Bulik di rumahnya. Hehehe, jadinya saya nunggu matengnya aja di rumah Eyang Utinya Najwa. Masakan khas keluarga kami tiap kali lebaran itu gudeg manggar. Gudegnya sama kaya gudeg pada umumnya, hanya nangka muda (gori) digantikan dengan manggar. Manggar itu bunga kelapa. Teksturnya keras, makanya cocok digudeg, proses masak yang berjam-jam itu bakalan melunakkan manggarnya. Untuk jurusan masak nan ribet dan susah begini, dirujuk saja sama ahlinya yaa..Bulik aja daah.... :D :D


Yang penasaran sama bentuknya manggar, si bunga kelapa, begini nih bentuknya.
Picture taken from here.



Engga sempet motret si gudeg yang udah jadi, pas hari H langsung ludes masuk perut :D jadinya buat yang penasaran penampakan gudeg manggar seperti apa, saya pasangin aja foto dari detik food ya, bentuknya mirip begini nih. Rasanya, muantepp....


Malemnya, kita keleleran di pinggir jalan, nongkrong nonton takbiran. Takbiran keliling di Jogja itu ruameeee dan seru, peserta takbirannya anak-anak pengajian seantero Jogjakarta, dilombakan dan ada temanya. Tahun ini banyak yang mengambil tema Gaza Palestina sebagai simbol dukungan dan doa untuk rakyat Palestina, semoga bencana yang menimpa Palestina segera mereda. Karena temanya Gaza, jadi banyak yang pakai kembang api tembak dan mercon bumbung untuk meniru efek tembak-tembakan di medan pertempuran. Sayangnya Najwa ngga suka yang jedar jedor begitu, mungkin terlalu bising dan bikin kaget gitu ya...


Jalanan penuh orang yang menonton takbiran keliling anak-anak, sampai ada turis asing juga yang ikut nonton. Ini dijepret pake kamera hape aunty yang terbatas kemampuannya :D


Karena foto di atas lumayan jauh hasilnya dari aslinya :D, ini saya sertakan foto yang saya ambil dari detik news, yang diambil oleh fotografer profesional dan kamera yang juauuuuh lebih cuakep daripada sekedar kamera hape standar aunty-nya Najwa :D

Pokoknya seruu.. cuman di bagian jedar jedor itu yang Najwa ngga suka. Eeeh... tetiba di antara pawai takbiran, lewatlah teman Bulik yang kebetulan lagi ikut ngawal takbiran anak-anak, dan beliao adalah merangkap pengrajin tas rajut juga, dan punya stok benang nilon yang lagi saya cari-cari. Langsung saya cegat dan todong, "Mau beli benang, Mbak..." dan sukses saya giring pulang ke rumahnya untuk ngejembreng stok benang nilon yang beliao punya. Akhirnya di malam takbiran itu, berhasil jualah saya dapet segulung besar benang nilon, tinggal praktekkkkkk...


Senin, 28 Juli 2014

Hari raya Idul Fitri 1435 H, hari kemenangan, hari yang ditunggu umat muslim sedunia. Kami semua menunaikan sholat Ied di lapangan sekolah dekat rumah, dan dilanjutkan sarapan gudeg manggar nan mantep itu. Alhamdulillah nikmatnya....

Habis sarapan, semua siap-siap untuk capcus ke acara trah dari pihak Mbah Buyut Putri, yang kebetulan kali ini gilirannya di Gunung Kidul. Lumayan juauh jadi harus cepet-cepet berangkat. Untungnya jalanan lancar, mungkin karena hari pertama orang belom pada jalan-jalan ya. Kesan dan pesan dari Gunung Kidul? Puanaaaassssss..... Hahaha, tapi seru sih ngumpul rame-rame keluarga besar, dan tuan rumah menyediakan bakso yang wuenak, lumayan menghibur hati yang sempet bete karena kepanasan.

Dari Gunung Kidul sorenya langsung lanjut ke Bantul, silaturahmi ke pihak Mbah Buyut Kakung. Terrnyata Gunung Kidul - Bantul lebih jauh daripada Kota Jogja - Gunung Kidul, jadi sampai Bantul udah malem dan semua sudah gempor. Cuma silaturahmi sebentar, salam-salaman, plus makan sampe kenyang, udah terus kita balik ke rumah, istirohaaaaat....


Selasa, 29 Juli 2014

Silaturahmi ke simbah yang di Klaten. Rencananya dari Klaten lanjut ke Banyumas, tapi karena cucian yang lom pada kering sedangkan baju udah pada abis :D dan kegemporan kemarin belum usai, akhirnya dari Klaten kita balik Jogja lagi dan memutuskan, udah lah ke Banyumasnya besok ajah.


Rabu, 30 Juli 2014

Pagi-pagi buta tanpa sempat mandi tancap boyongan ke Banyumas. Najwa masih kriyip-kriyip waktu naik ke mobil, kasian amat :D. Tapi strategi Eyang Kakung untuk pergi pagi-pagi buta itu bener-bener mujarab, jalanan lancirrrrr kagak ketemu macet. Kita mampir makan dulu di Bakmi Nyemek di daerah Buntu langganan Eyang Uti, sekalian mandiin Najwa. Yang gede-gede malah malas mandi, ntar aja kalo dah sampe Banyumas mandinya. :D :D

Sampe rumah nenek di Banyumas jam 10-an, semua langsung ngejejer antri kamar mandi. Habis mandi, huwah, barulah terasa terang dunia ini, dari tadi perasaan butek melulu hawanya. Selesai mandi langsung berangkat ke trah Mbah Buyut Putri dari pihak Bapak, salam-salaman ketemu keluarga besar. Di sini Najwa mulai rewel, mulai anget :( kecapean kali ya diajak ngukur jalan terus dari kemarin.

Sorenya kita ke Purwokerto, Najwa udah mulei demam. Di Purwokerto sempet muter-muter cari hotel karena ternyata udah pada penuh. Akhirnya kita dapat di hotel Borobudur, lumayan nyaman kamarnya, ambil kamar suite supaya semua orang bisa masuk. Buat makan malam Eyang Kakung keluar beli soto sokaraja dibungkus dan dimakan di hotel. Soto ini punya ciri khas pakai ketupat, kerupuk, tauge dan kuahnya diberi bumbu kacang, nyamm! Mungkin karena lapar dan cape, soto isi rasanya jadi wuenak bingit, apalagi Ayahnya Naj yang baru pertama makan, langsung ketagihan dan masuk list makanan favorit. Di hotel Najwa juga relatif anteng karena akhirnya bisa leyeh-leyeh istirahat bobo di kasur empuk setelah seharian di jalan.

Jam sebelas malam Ayah dan Bunda diantar Eyang Kakung ke stasiun Purwokerto, hiks hiks hiks, udah waktunya balik ke Jakarta raya nan macet tiada tara. Sementara Najwa ditinggal dulu buat liburan sama Eyang Kung-Ti karena belum puas kangen-kangenan sama cucunya.


Kamis, 31 Juli 2014

Touch down Jakarta. Alhamdulillah telepon Eyang Uti, demam Najwa udah turun, berarti emang cuma karena kecapean aja. Begitu nyampe sama Ayah langsung mampir bengkel benerin kunci pintu si curut yang ngadat dari sejak sebelum Lebaran. Sore baru berhasil nginjek rumah dan langsung berupik abu. Maklum ditinggal seminggu, perasaan udah berlapis-lapis debunya.

Jadiiii, beberapa hari ke depan bakalan honeymoon, pacalan aja beldua sama Ayahnya Naj, karena cempluk cantik nan shalihah masih ditahan Eyang Kung-Ti yang masih pengen nguwel-uwel cucunya. Ya sudahlah, asal jangan lama-lama yaaa KungTiii......

Happy Eid Mubarak, everyone! Semoga menjadi liburan mudik yang menyenangkan untuk semua yaa...