-->

Pages

Wednesday, December 13, 2017

Bersantai Nyaman di Selimut Rajut Empuk

Saya selalu menikmati waktu di rumah. Apalagi setelah seharian menyita energi di kantor. Kami senang berkumpul di ruang keluarga dan santai-santai bersama. Biasanya saya ngobrol dengan anak-anak, dengan Kakak menanyakan bagaimana sekolahnya, dengan Adek hari ini main kemana aja, dan topik santai remeh temeh non berat lainnya. Just to relax our brains and our minds. Kadang saya membaca, kadang merajut, dan kadang menulis draft postingan. 

Malam juga waktunya baking dan makan camilan. Ah, favorit saya adalah kue padat yang manis. Bolu, butter cake, muffin, they are on top of my list. Saya menulis beberapa resep butter cake di blog ini lho. Lemon Drizzle Cake yang menebarkan aroma wangi jeruk ke seluruh penjuru rumah. Juga Vanilla Butter Cake yang jadi tren dunia di kalangan baking blogger. Kalori? Yah, cuma satu atau dua potong bukan masalah sih nampaknya, yang penting kita bahagia :D




Rencana saya untuk menulis postingan ini beberapa kali tertunda karena kebanyakan acara. Hahaha... biasa, emak-emak sok sibuk sono sini. Dan belom mood juga sih, haha. Kebanyakan alesan ini mah. Akhirnya malam ini muncul juga moodnya. Dan duduklah saya sambil ngetik draft postingan ini, di h-a-p-e. Yup, itung-itung olahraga jari. Mumpung jagoan kecil lagi sibuk wuss wuss balapan hotwil. Jadi di sinilah saya, duduk ngopi di meja makan, nemenin jagoan kecil yang sibuk ngatur tim formula satunya, sambil ngetik postingan ini.




Masih inget blanket yang ini? Selimut pertama yang bikin saya luar biasa bangga karena berhasil merajut sampai selesai nggak cuma nambahin sejuta WIP yang udah ada. Dari awal memang saya ingin memberi lapisan pada bagian dalam selimut. Maksudnya biar bisa untuk gelaran. Apa ya bahasa Indonesianya gelaran? Pokoknya macam duduk/santai di lantai pakai alas/tikar. Terus idenya muncul lagi, kenapa nggak dibikin empuk sekalian? Kan enak kalau alas duduk di lantainya empuk menul-menul kaya balmut (bantal selimut).




Demi ide itu akhirnya saya bela-belain beli dakron lembaran sama kain katun. Tapi kemudian muncul masalah selanjutnya, gimana jahitnya? 😅 Mesin jahit saya, Singer portabel model paling ekonomis jelas tak mampu menembus ketebalan lapisan rajutan - dakron - katun. Akhirnya sempat dianggurinlah itu selimut rajut selama beberapa waktu. Sampai suatu sore saya kebetulan lewat depan ruko jasa konveksi kaos. Jasa konveksi kaos itu kan pakai mesin jahit konveksi tipe heavy duty, kenapa nggak saya coba masukin orderan ke mereka aja?




Singkat kata, akhirnya jasa konveksi kaoslah yang membantu saya mewujudkan cita-cita bikin selimut empuk menul-menul. Langkah jahitnya sebenarnya mudah saja, bungkus dulu dakron lembaran dengan kain katun, kemudian baru "karpet" dakron itu dijahit ke sisi dalam selimut. Jangan lupa untuk menjahit tindas di beberapa titik di tengah karpet (atau jahit lurus melintasi karpet dari satu sisi ke sisi lainnya), untuk "mengunci" dakron agar tidak berubah posisi dan tidak menggulung ketika dicuci.







Taraaa! Do you see it? Do you see? Selimut empuk menul-menul is in da house yeaaaah! Coba tebak sapa yang paling girang? Jelas para krucils yang langsung leyeh-leyeh ceria di atas tikar selimut. Selimutnya empuk dan lembut, motifnya dan warnanya juga cantik. Pokoknya semua sukaaa..terutama sih, saya. Puas rasanya membuat sesuatu yang bermanfaat. Dan jelas jadi punya alasan untuk merajut satu selimut lagi dan menambah sejuta WIP yang sudah ada.

Ah, iya, hari ini harbolnas kan? Sayang sekali toko benang bukan termasuk penyedia jasa yang hobi memberi diskon besar saat harbolnas. Tapi euforia harbolnas menyemangati saya untuk belanja benang juga. Lagian ada proyekan spesial yang mau dibikin, tapi belum ada benangnya. Walaupun telah nyata adanya sejuta WIP yang belom tau kapan kelarnya. 

Jangan khawatir.

Seperti kata teman saya, 


"Semua akan terajut pada waktunya." 😁




No comments:

Post a Comment